Dampak Penggunaan Insektisida pada Tanaman Pertanian
di Daerah Ciburial, Dago Pakar terhadap Kunjungan dan Mortalitas Lebah Madu Lokal Apis
cerana indica
oleh
Syayidah Nuriyah
20610020
PENDAHULUAN
Lebah madu merupakan salah satu serangga yang
memiliki peran dalam sistem ekonomi dan lingkungan sebagai penyerbuk bagi
tumbuhan liar dan tanaman budidaya (Celli dan Maccagnani, 2003; Rusfidra, 2006;
Velthuis dan van Doorn, 2006; Klein dkk., 2003; Liferdi, 2008). Di Indonesia
sendiri terdapat paling sedikit 5
spesies lebah yaitu Apis andreniformis, A.
dorsata, A. cerana, A. koschevnikovi, dan A. nigrocincta (Hadisoesilo,
2001).
Insektisida sebagai pengendali organisme pengganggu
tanaman (OPT) telah cukup luas dikenal di negara-negara agraris khususnya
Indonesia. Penggunaan insektisida terus meningkat seiring dengan tuntutan akan
kebutuhan hasil produksi pertanian yang cukup tinggi. Namun penggunaan
insektisida ini dikhawatirkan menimbulkan efek terhadap organisme non-target seperti
lebah madu yang berperan sebagai agen
penyerbuk pada sistem pertanian.
Penelitian telah menunjukkan bahwa terjadi penurunan
pada jumlah spesies yang berperan sebagai penyerbuk yang menyebabkan terjadinya
penurunan pada jumlah spesies tanaman dan sebaliknya (Biesmeijer dkk., 2006;
National Research Council of the National Academies, 2007). Penelitian lebih
lanjut juga menunjukkan bahwa kelimpahan serangga penyerbuk pada lingkungan
dipengaruhi oleh faktor biotik (patogen, parasit, keberadaan sumber daya
makanan) dan abiotik (perubahan iklim dan polutan (Decourtye dkk., 2010;
Neumann dan Carreck, 2010). Salah satu faktor yang diduga turut mempengaruhi
populasi serangga penyerbuk di alam adalah penggunaan insektisida pada tanaman
pakan lebah. Tanaman pakan lebah dapat dilihat dari kunjungan lebah madu pada
spesies tanaman (Dafni, 1992).